Penggabungan Usaha adalah salah satu strategy dari aktivitas perluasan usaha yang banyak dilakukan. Dan penggabungan usaha pilihannya ada 2 (dua), yaitu: Merger & Acquisition. Sebagai pegawai accounting dan keuangan (mulai dari staff hingga management) mau tidak mau harus memahami prosedur dan bisa melakukan administrasi atas kejadian ekonomi seperti ini. Itulah sebabnya mengapa memahami Merger & Acquisition Accountingadalah penting bagi orang-orang accounting dan keuangan. Di posting ini saya akan mebahas apa itu penggabungan usaha, mengapa, dan bagaimana bentuk Merger & Acquisition. Diakhir posting nanti saya akan tampilkan slide show mengenai "Merger & Takeover Ditinjau dari perspektif Financial Planning".
Jika dicarikan definisinya, penggabungan usaha adalah aktifitas perluasan usaha yang dilakukan dengan cara menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas usaha.
Tentu banyak possibilities penyebab mengapa melakukan penggabungan usaha, diantara banyaknya kemungkinan yang ada, berikut ini adalah kemungkinan penyebab (alasan) yang paling common:
[-]. Investment profitability
Melakukan investasi pada perusahaan yang sehat dan memiliki tingkat profitability yang tinggi adalah salah satu alasan mengapa penggabungan usaha adalah pilihan perluasan usaha. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang profitable, maka perusahaan akan berkesempatan untuk ikut menikmati keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan investee.
[-]. Business Diversification
Diversifikasi usaha (business diversification) adalah strategy lainnnya yang banyak ditempuh. Dengan menguasai berbagai bidang usaha yang berbeda-beda akan membuka kesempatan untuk memperoleh gain yang lebih banyak lagi dalam business.
[-]. Business Scale
Peningkatan skala perusahaan (business scale) adalah alasan lain mengapa dilakukan penggabungan usaha. Setelah penggabungan terjadi, tentu asset perusahaan akan bertambah, kapasitas bertambah, jangkauan pasar akan lebih luas dan yang tentunya akan diikuti oleh peningkatan omset, integrasi dari peningkatan itulah yang akan menyebabkan skala perusahaan menjadi bertambah besar.
[-]. Risk Reduction
No business could be a risk free. Definitely no. Dengan kata lain; adalah tidak mungkin menghilangkan resiko dari sebuah business, yang mungkin adalah berusaha me-manage resiko yang ada, tentunya dengan berbagai strategy yang diterapkan. Menjalankan satu usaha saja, disamping kesempatan untuk memperoleh gain yang lebih besar menjadi lebih terbatas (dibandingkan jika melakukan diversifikasi), juga sama artinya dengan menaruh business pada potensi resiko tanpa jalan keluar. Dengan ekspansi usaha diharapkan resiko akan lebih tersebar sehingga akan menjadi lebih ringan, atau resiko kerugian pada perusahaan yang satu, mungkin akan bisa ditutup oleh perusahaan lain yang dimiliki.
[-]. Controlling power gain
Controlling power gain is a typical reason. Ini adalah satu alasan khas mengapa suatu perusahaan melakukan penggabungan usaha. Bisa dikatakan alasan inilah yang paling mendominasi. Ada berbagai kemungkinan alasan mengapa suatu perusahaan ingin mendapatkan kendali atas perusahaan lain, diantaranya:
a). Market penetration
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mengalami kesulitan untuk memasuki suatu area pasar tertentu.
Contoh:
Danone ingin memasuki pasar air mineral di Indonesia, sementara Aqua sudah mengurat akar di masyarakat konsumen Indonesia, Danone tidak mempunyai pilihan lain selain membeli Aqua untuk bisa memasuki pasar terbesar di south east asia (khususnya Indonesia).
b). Supplies sustainability
Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar yang mengalami kesulitan supply akibat raw material dikuasai oleh perusahaan lain. Untuk memastikan sustainability supplies, perusahaan tidak memiliki pilihan lain selain membeli perusahaan tersebut.
c). Technology advancement
Banyak perusahaan yang invest (read:acquisites) karena perusahaan investee memiliki technology yang dianggap unggul dan mampu menopang kelangsungan businessnya. Contoh: Google Inc mengakuisisi Feed Burner. Atau Times Warner yang mengakuisisi AOL.
d). Reducing competition
Menguasai perusahaan competitor adalah salah satu strategy untuk memenangkan persaingan.
Jika dicarikan definisinya, penggabungan usaha adalah aktifitas perluasan usaha yang dilakukan dengan cara menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas usaha.
Tentu banyak possibilities penyebab mengapa melakukan penggabungan usaha, diantara banyaknya kemungkinan yang ada, berikut ini adalah kemungkinan penyebab (alasan) yang paling common:
[-]. Investment profitability
Melakukan investasi pada perusahaan yang sehat dan memiliki tingkat profitability yang tinggi adalah salah satu alasan mengapa penggabungan usaha adalah pilihan perluasan usaha. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang profitable, maka perusahaan akan berkesempatan untuk ikut menikmati keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan investee.
[-]. Business Diversification
Diversifikasi usaha (business diversification) adalah strategy lainnnya yang banyak ditempuh. Dengan menguasai berbagai bidang usaha yang berbeda-beda akan membuka kesempatan untuk memperoleh gain yang lebih banyak lagi dalam business.
[-]. Business Scale
Peningkatan skala perusahaan (business scale) adalah alasan lain mengapa dilakukan penggabungan usaha. Setelah penggabungan terjadi, tentu asset perusahaan akan bertambah, kapasitas bertambah, jangkauan pasar akan lebih luas dan yang tentunya akan diikuti oleh peningkatan omset, integrasi dari peningkatan itulah yang akan menyebabkan skala perusahaan menjadi bertambah besar.
[-]. Risk Reduction
No business could be a risk free. Definitely no. Dengan kata lain; adalah tidak mungkin menghilangkan resiko dari sebuah business, yang mungkin adalah berusaha me-manage resiko yang ada, tentunya dengan berbagai strategy yang diterapkan. Menjalankan satu usaha saja, disamping kesempatan untuk memperoleh gain yang lebih besar menjadi lebih terbatas (dibandingkan jika melakukan diversifikasi), juga sama artinya dengan menaruh business pada potensi resiko tanpa jalan keluar. Dengan ekspansi usaha diharapkan resiko akan lebih tersebar sehingga akan menjadi lebih ringan, atau resiko kerugian pada perusahaan yang satu, mungkin akan bisa ditutup oleh perusahaan lain yang dimiliki.
[-]. Controlling power gain
Controlling power gain is a typical reason. Ini adalah satu alasan khas mengapa suatu perusahaan melakukan penggabungan usaha. Bisa dikatakan alasan inilah yang paling mendominasi. Ada berbagai kemungkinan alasan mengapa suatu perusahaan ingin mendapatkan kendali atas perusahaan lain, diantaranya:
a). Market penetration
Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mengalami kesulitan untuk memasuki suatu area pasar tertentu.
Contoh:
Danone ingin memasuki pasar air mineral di Indonesia, sementara Aqua sudah mengurat akar di masyarakat konsumen Indonesia, Danone tidak mempunyai pilihan lain selain membeli Aqua untuk bisa memasuki pasar terbesar di south east asia (khususnya Indonesia).
b). Supplies sustainability
Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar yang mengalami kesulitan supply akibat raw material dikuasai oleh perusahaan lain. Untuk memastikan sustainability supplies, perusahaan tidak memiliki pilihan lain selain membeli perusahaan tersebut.
c). Technology advancement
Banyak perusahaan yang invest (read:acquisites) karena perusahaan investee memiliki technology yang dianggap unggul dan mampu menopang kelangsungan businessnya. Contoh: Google Inc mengakuisisi Feed Burner. Atau Times Warner yang mengakuisisi AOL.
d). Reducing competition
Menguasai perusahaan competitor adalah salah satu strategy untuk memenangkan persaingan.
Contoh:
Issue yang paling hot saat ini adalah penjualan Yahoo. Google Inc dan Microsoft Inc. sedang berusaha keras untuk bisa mengakuisi Yahoo. Kita ketahui ketiganya adalah raksasa search engine terbesar di muka bumi ini untuk era sekarang. Kita sama-sama lihat apakah nanti yahoo akhirnya akan di akuisi oleh Google Inc. atau Microsoft Inc. Bagi saya pribadi sebagai publisher (walaupun kecil-kecilan) saya sangat berharap Google lah yang nantinya mengakuisi yahoo. Saya punya interest tersendiri mengapa saya berharap Google (bukan Microsoft), bukan karena saya pemakai blogspot (anak perusahaan google), tetapi lebih karena search engine strategy saja.
Okay, saya rasa cukup untuk alasan mengapa penggabungan usaha.
Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha
Pengambila-alihan suatu usaha lain, sejatinya hanya dengan 2 (dua) kemungkinan cara, yaitu:
[a]. Net Asset Acquisition (Pengambil-alihan “Aktiva Bersih”)
Jika yang diambil-alih adalah aktiva bersihnya, maka penggabungan usaha tersebut diacatat sebagai MERGER atau bisa jadi CONSOLIDATION. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi. Setelah merger operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu entitas.
So, iZZit a Merger or a consolidation?.
Okay, saya rasa cukup untuk alasan mengapa penggabungan usaha.
Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha
Pengambila-alihan suatu usaha lain, sejatinya hanya dengan 2 (dua) kemungkinan cara, yaitu:
[a]. Net Asset Acquisition (Pengambil-alihan “Aktiva Bersih”)
Jika yang diambil-alih adalah aktiva bersihnya, maka penggabungan usaha tersebut diacatat sebagai MERGER atau bisa jadi CONSOLIDATION. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi. Setelah merger operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu entitas.
So, iZZit a Merger or a consolidation?.
Okay….
Jika setelah pengambil-alihan terjadi, perusahaan investee dibubarkan (dilikuidasi) dan perusahaan hasil penggabungan memakai bendera perusahaan investor (pengakuisisi), maka bentuk penggabungan ini disebut dengan “MERGER”.
Contoh: Perusahaan XX + Perusahaan YY = Perusahaan XX
Sedangkan jika setelah penggabungan terjadi, kedua perusahaan atau lebih semuanya dibubarkan (dilikuidasi) dan muncul bendera baru dengan nama entitas baru sebagai hasil peleburan kedua usaha (atau lebih) yang melanjutkan usaha, maka bentuk penggabungan ini disebut dengan “CONSOLIDATION”.
Contoh : Perusahaan XX + Perusahaan YY = Perusahaan ZZ
[-]. Share Acquisition (Pengambil-alihan saham).
Dalam hal ini, pengambil-alihan dilakukan dengan cara membeli saham mayoritas berhak-suara perusahaan investee (bukan dengan mengambil alih aktiva bersihnya).
Selanjutnya….
Jika perusahaan yang diambil-alih dibubarkan (dilakuidasi), maka bentuk ini dicatat sebagai “MERGER” atau bisa jadi “CONSOLIDATION” (berlaku seperti net asset acquisition di atas).
Sedangkan jika perusahaan terakuisisi tidak dibubarkan dan tetap sama-sama beroperasi, maka penggabungan ini dicatat sebagai “SHARE ACQUISITION”. Selanjutnya, perusahaan pengakuisisi disebut sebagai "PARENT COMPANY(Perusahaan Induk)" sedangkan perusahaan terakuisisi selanjutnya disebut sebagai “SUBSIDIARY (Anak Perusahaan)”.
Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam akuisisi saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh saham milik perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh kendali, cukup hanya dengan menguasai saham mayoritas.
Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan induk dan anak perusahaan. Induk perusahaan (parent company) adalah perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary), biasanya melalui pemilikian mayoritas di saham biasa.
Jika setelah pengambil-alihan terjadi, perusahaan investee dibubarkan (dilikuidasi) dan perusahaan hasil penggabungan memakai bendera perusahaan investor (pengakuisisi), maka bentuk penggabungan ini disebut dengan “MERGER”.
Contoh: Perusahaan XX + Perusahaan YY = Perusahaan XX
Sedangkan jika setelah penggabungan terjadi, kedua perusahaan atau lebih semuanya dibubarkan (dilikuidasi) dan muncul bendera baru dengan nama entitas baru sebagai hasil peleburan kedua usaha (atau lebih) yang melanjutkan usaha, maka bentuk penggabungan ini disebut dengan “CONSOLIDATION”.
Contoh : Perusahaan XX + Perusahaan YY = Perusahaan ZZ
[-]. Share Acquisition (Pengambil-alihan saham).
Dalam hal ini, pengambil-alihan dilakukan dengan cara membeli saham mayoritas berhak-suara perusahaan investee (bukan dengan mengambil alih aktiva bersihnya).
Selanjutnya….
Jika perusahaan yang diambil-alih dibubarkan (dilakuidasi), maka bentuk ini dicatat sebagai “MERGER” atau bisa jadi “CONSOLIDATION” (berlaku seperti net asset acquisition di atas).
Sedangkan jika perusahaan terakuisisi tidak dibubarkan dan tetap sama-sama beroperasi, maka penggabungan ini dicatat sebagai “SHARE ACQUISITION”. Selanjutnya, perusahaan pengakuisisi disebut sebagai "PARENT COMPANY(Perusahaan Induk)" sedangkan perusahaan terakuisisi selanjutnya disebut sebagai “SUBSIDIARY (Anak Perusahaan)”.
Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi. Dalam akuisisi saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh saham milik perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh kendali, cukup hanya dengan menguasai saham mayoritas.
Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan induk dan anak perusahaan. Induk perusahaan (parent company) adalah perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary), biasanya melalui pemilikian mayoritas di saham biasa.
Source:
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.