To ensure that company’s outstanding receivables are current, company need to construct a certain
timeline for receivables collection. While timeline is important, company
should keep copies of letters and note dates and times of phone calls in a
file or on a note to the customer in a Central Customer Master File. In
addition, I encourage these at company’s administrative level to review all
invoices over 90 days old. Untuk memastikan piutang selalu current
dan terkendali, perusahaan perlu menyusun jadwal penagihan yang standard
diberlakukan untuk dilaksanakan oleh accounting staff atau collection (jika
ada). Itulah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa accounting staff atau
collection selalu awas terhadap rekening-rekening piutang yang akan segera atau
sudah jatuh tempo. Disamping itu data-data sehubungan dengan langkah-langkah
penagihan (e.g.: tanggal dan nomor surat ,
print-out log telephone, nama penerima telephone, bukti penerimaan surat ) sebaiknya
dicatat dan diarsipkan di dalam folder account
receivables master data. Hal ini akan menjadi bukti pendukung
jika proses penagihan nantinya bermuara pada proses hukum di pengadilan.
Saya merasa perlu posting ini, karena penjadwalan
tagihan piutang memiliki nilai strategis dalam
penanganan piutang. Mengapa?
- Kita akui saja, bahwa ketidak-tertagihan piutang sering berawal dari pihak kita sendiri (perusahaan yang memiliki piutang), yaitu: kurang disipilin di dalam melakukan penagihan, ke-tidak disiplin-an banyak disebabkan oleh budaya perusahaan yang memang kurang consistent, PLUS ketiadaan standard yang pasti mengenai prosedur dan penjadawalan penagihan yang bisa dijadikan patokan oleh collection staff (jika ada) atau accounting staff.
- Perlu disadari bahwa: naturally, setiap pihak cenderung menempatkan prioritas hak di atas kewajiban. Pemikiran seperti itu perlu kita asumsikan kepada semua customer, dimana semua customer (termasuk kita sendiri pada saat berposisi sebagai customer) cenderung menunda uang keluar dan mengejar uang masuk, walaupun paradigma seperti tidak selalu baik.
Berangkat dari pemikiran itu, maka jadwal
penagihan (Collection Timeline) perlu disusun sedemikian rupa, sehingga bisa
mengingatkan customer akan kewajibannya, di satu sisi, tanpa
menimbulkan kesan seolah-olah customer adalah buronan yang dikejar-kejar
oleh polisi. Sekaligus akan mendisiplinkan pihak kita sendiri sebagai
pemilik piutang untuk melakukan penagihan secara teratur, terjadwal dan
consistent, di sisi lainnya.
Penyusunan jadwal penagihan dibuat sedemikian
rupa mengikuti pola, umur piutang dan tingkat ketertagihannya di masa-masa
sebelumnya, sehingga penjadwalan penagihan piutang mungkin akan
berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain
Berikut ini, saya posting Penjadwalan Tagihan
Piutang (Timeline for Receivable Collection) hanya sebagai
panduan dasar:
Step-1 (0-15 days): Bagian
collection (jika ada) atau staff accounting sudah harus mengirimkan surat yang bernada
simptik guna mengingatkan customer bahwa invoice telah jatuh tempo (Collection
or accounting staff should contacts customer with a “friendly reminder letter”.
This is intended to let the customer know that the invoice is past due).
Jika belum ter-realisasi…
Step-2 (16-30 days): Staff
sudah perlu menghubungi customer lewat telephone. Hubungan lewat telephone ini
dimaksudkan untuk mencari tahu mengenai penjualan dan barang yang dijual, atau
kemungkinan alasan lain yang menyebabkan customer lambat dalam melakukan
pembayaran (Staff should contacts customer by phone. This phone call is intended
to enable the organization and the customer to identify and discuss any
problems with the sale or merchandise or to identify reason for late payment).
Jika belum terbayar…..
Step-3 (31-45 days): Staff sudah
harus mengirimkan surat
tagihan yang disertai oleh berkas-berkas penjualan (Staff should contacts
customer with Billing Letter and its sales enclosures).
Jika belum terbayar…..
Step-4 (46-60 days): Manager
Keuangan atau Financial Controller harus sudah turun tangan langsung
menghubungi customer melalui telephone untuk mengidentifikasi serta mencari
tahu apakah customer sedang menghadapi masalah keuangan yang serius, serta
menawarkan jalan keluar jika memungkinkan (A Manager or Financial
Controller should contact customer by phone again to discusse and find out if
customer has serious financial problem and try to offer a solution base on the
figures).
Jika belum terbayar………….
Step-5 (61-75 days): Perusahaan
sudah harus mengirimkan surat
tagihan lagi, sebagai peringatan kedua (Company should contacts customer
with Billing Letter again as a 2nd reminder).
Jika belum terbayar…………..
Step-6 (76-90 days): Perusahaan
sudah harus menghungi customer dengan surat
resmi yang menyatakan bahwa: tindakan penagihan selanjutnya akan ditangani oleh
pihak ketiga (collection agency/attorney). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan final kepada customer untuk memenuhi kewajibannya (membayar
hutang) sebelum proses penagihan diserahkan kepada pihak ketiga yang
dimaksudkan (Company should contacts customer with official—collection—agency
(or attorney) letter. This is intended to give the customer one last
opportunity to pay prior to turning the invoice over to a collection agent or
attorney).
Catatan: (0-15) dan seterusnya
adalah hari setelah tanggal jatuh-temponya piutang.
Dalam kasus-kasus tertentu, in-house
collection sudah tidak effective lagi untuk dilakukan, so
menggunakan agency collection atau attorney sangat
mungkin diperlukan. Dewasa ini, corporate yang business-line-nya berbasis
credit (bank, finance/pembiayaan maupun institusi non-keuangan) telah terbiasa
menggunakan jasa tetap agency atau attorney atau kedua-duanya, bahkan yang
sudah memeiliki divisi atau bagian khusus yang memanage penagihan-pun masih
perlu menggunakan jasa collection agency atau attorney.
Setelah melewati 90 hari, proses
penagihan sebaiknya telah diserahkan kepada agen penagihan atau
pengacara. Focus perusahaan sudah harus dipindahkan kepada penanganan customer
yang lain. Sudah pasti agency collection atau attorney masih akan
berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Tentu saja data piutang
dan arsip yang berkaitan dengan langkah-langkah penagihan yang
telah dilakukan seperti yang saya telah sampaikan diawal mungkin akan diminta
untuk dipelajari.
Source:
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.